Mungkin sobat aga bingung lihat judulnya. Lho ko “kekuatan maaf” sih? Aneh banget 🙂 . Biasanya yang diomongin gerakan social, aksi-aksi, de el el. Heheheheee tenang-tenang
semuanya pasti kebagian tanda tangan sekali-sekali pingin juga saya postingin curahan hati yang terdalam .
Tidak lain dan tidak bukan adalah agar sobat-sobat dapat mengerti bahwa si Bani ini tuh pemuda yang sangat peka sekali perasaannya. Whaattt??!! Apaan sih lu ban? Hehee just kidding ah 😀 . Udah langsung baca aja ya….
—————————————————————————————————–
Para psikolog mengatakan bahwa meminta maaf adalah bentuk terapi memulihkan rusaknya hubungan antar manusia.
Tetapi kenapa kita kadang untuk melontarkan permintaan maaf yang tulus, bingung dan panik melakukannya?
Mengapa banyak pasangan memilih berpisah atau beberapa karyawan memilih cari tempat baru, padahal permasalahan yang dihadapi dapat lenyap hanya dengan mengucapkan maaf.
Menurut Dr. Dolly Hollander, sulitnya berkata maaf ternyata ada sangkut pautnya dengan dengan cara orang tua membesarkan kita.
KATA MAAF ITU TIDAK MAHAL
Bahkan kadang tidak kita sadari berserakan di berbagai kalimat percakapan. Tapi saat dihadapkan pada keadaan yang serius, setelah kita berbuat sesuatu yang fatal, seringkali perkataan tersebut sulit sekali keluar.
Jika Anda termasuk yang sering mengalami hal demikian , mudah-mudahan trik-trik di bawah ini berguna bagi Anda:
“Pemilihan waktu yang tepat”
Untuk suatu masalah yang besar, hadapi orangnya, tatap matanya dan berikan penjelasan yang diperlukan.
Jika persoalan terjadi di kantor, segera meminta maaf sebelum bos atau klien menyadari kesalahan Anda. Hal ini akan membuat Anda tampak lebih teliti.
Hindari minta maaf saat seseorang sedang marah. Bisa jadi permintaan maaf Anda tidak diterima. Temui dan jelaskan duduk perkaranya beberapa hari kemudian. Saat itu kemarahan pasti sudah berkurang.
“Beri penjelasan”
Setelah mengaku kesalahan, beri penjelasan pada orang yang telah Anda
sakiti. Yakinkan Anda tidak bermaksud buruk. Langsung minta maaf menunjukkan
keseriusan Anda.
“Sadari kesalahan”
Rela mengakui kesalahan dan mau bertanggung jawab. Mulailah dengan ucapan
tulus dan langsung pada permasalahan. Ini membuat orang yang terluka mau
menerima dan memaafkan.
“Tawarkan perbaikan”
Agar lebih sempurna, tawarkan menggantikan kerugian yang terjadi walau hanya sebagai pemanis. Jika memang kesalahan Anda mengakibatkan kerugian bagi dia. Bisa juga dengan mengirim pesan atau hadiah.
Heemmhh, apakah anda adalah termasuk orang yang pemaaf mudah meminta maaf?
sumber : artina
img : www.crunchgear.com