Dampak Sosial
Perdagangan narkotika adalah bisnis ilegal terbesar di dunia, yang menguntungkan sekitar 8% dari perdagangan internasional, atau apabila dihitung adalah sekitar $ 400 milyar per tahun. Perdagangan ini memperkaya cukong obat, mafia, polisi-polisi yang korup, politisi yang senang menerima suap dan teroris, dan pada tingkat dunia, polisi berhasil menyita hanya 10-15% dari obat diperdagangkan.
Di beberapa negara, pemberontak juga terlibat dalam perdagangan narkoba (narkotika, alkohol, obat dan zat adiktif). Separuh dari pendapatan dari kelompok gerilyawan di Amerika Selatan berasal dari melindungi para pengedar narkoba.
Di negara-negara seperti di Amerika Selatan, dengan pendapatan yang umumnya rendah, pemerintah korup karena narkotika dan obat-obatan, polisi dan tentara pejabat juga menerima sejuamlah uang dari “pedagang-pedagang” ini.
Bagi-orang=orang yang produktif rasanya akan terlalu sulit untuk bertahan hidup. Hakim, jaksa, polisi dan polisi khusus dalam perang anti-narkoba dapat jatuh dalam perangkap korupsi. Politisi kampanye pemilu yang telah didanai oleh mafia obat tidak dapat mengambil posisi terhadap perdagangan. Pejabat yang jujur yang dengan berani melakukan kampanye melawan peredaran narkoba justrua tewas.
Juga untuk para petani miskin di Afganistan (di mana opium dihasilkan) atau Andes (di mana koka untuk kokain adalah sebagai budidaya), di mana orang berjuang untuk bertahan hidup, budidaya tanaman memproduksi obat adalah cara para petani untuk menghasilkan uang, dan dalam kebanyakan kasus, petani dikendalikan oleh pedagang lokal, sehingga bahkan apabila mereka ingin berhenti, mereka akan dipaksa dengan segala cara untuk tidak berhenti bertani koka.
Sumber: softpedia