Jakarta, Kasus kelamin ganda (ambigous genitalia) terus bermunculan. Anak-anak yang terlahir dengan kelamin ganda memiliki bentuk kelamin tidak sempurna. Si anak disangka pria atau wanita namun seiring pertumbuhan usia, baru ketahuan jelas bentuk kelamin aslinya.
Misalnya yang terjadi pada Risman Saeful Hidayat, remaja 13 tahun asal Garut Jawa Barat yang terlahir dengan jenis kelamin perempuan, namun punya benjolan menyerupai penis yang tumbuh seiring bertambahnya usia.
Soni Rama Fatahilah, bocah 3 tahun asal Probolinggo Jawa Timur juga punya kasus kelamin ganda. Sekilas, bocah ini terlihat sebagai laki-laki, namun kelaminnya justru berbentuk kelamin wanita. Bila dilihat dari dekat, dari dalam kelamin saat dibuka muncul daging kecil berbentuk batangan sebesar kedelai.
Begitu juga dengan Fatihayah bocah perempuan usia 4 tahun asal Tanjung Priok, Jakarta Utara yang di tengah kelaminnya, tumbuh daging kecil bulat seperti kelamin laki-laki.
Dalam dunia medis, kelamin ganda dikenal dengan istilah ambigous genitalia (keraguan alat kelamin). Pengidap kelainan ini memiliki memiliki alat kelamin luar yang meragukan. Kadang-kadang, organ seksual yang tampak di luar tidak sesuai dengan organ seksual di dalamnya.
Ada beberapa karakteristik kelamin ganda yang ditentukan oleh kromosom penderita seperti dikutip dari Mayoclinic, Minggu (4/4/2010).
Kasus pada wanita terjadi dengan 2 kromosom X adalah maskulinisasi yang ditandai oleh:
Kasus pada pria dengan kromosom XY, yang terjadi ditandai:
Ada beberapa kemungkinan penyebab pada individu yang terlahir dengan 2 kromosom X. Yang paling umum adalah Congenital Adrenal Hyperplasia (CAH) yang memicu produksi hormon pria (androgen) berlebih. Akibatnya terjadi maskulinisasi pada perkembangan organ seksual. Kemungkinan lain adalah tumor dan paparan zat-zat yang mengandung hormon pria selama dalam kandungan.
Gangguan hormonal juga merupakan penyebab paling umum pada pria. Di samping itu, kelamin ganda pada pemilik kromosom XY juga dipicu oleh kelainan genetik yang menyebabkan pertumbuhan testikel tidak normal. Faktor genetis dan riwayat keluarga merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kasus kelamin ganda. Karena itu, waspadai jika ada dalam riwayat keluarga Anda yang mengalami kelainan berikut:
Penyembuhan kasus kelamin ganda hanya bisa dilakukan dengan operasi sesuai dengan pemeriksaan kromosom untuk menentukan jenis kelaminnya, apakah penderita mempunyai kromosom XY (laki-laki) atau XX (perempuan).(ir/ir)
sumber: detik.com
Turut prihatin dengan kejadian tersebut
Banyak kejadian2 di muka bumi ini yg membuat kita sedih, tapi sepertinya manusia tidak sadar juga bahwa setiap kejadian ini harusnya jadi perenungan buat kita semua.