Obat Hepatitis C |
Wuaaah udah lama banget ga nulis di blog tercinta ini. Akhirnya dapet mood juga buat nulis hari ini. Jadi di postingan ini saya mo cerita tentang pengalaman saya yang terinfeksi virus Hepatitis C.
Minggu-minggu pertama terapi yang saya rasakan adalah mual, demam tinggi, depresi tidak tertahan (nangis sendiri tiba-tiba), banyak tumbuh bisul ditempat yang tidak lazim (misal belakang kuping dan didalam kuping). Dan bla bla bla lainnya… Pada intinya setelah berjalan 4 bulan pengobatan saya dinyatakan gagal dan dihentikan. Dari update terakhir yang saya dengar dari 11 pasien 10 yang gagal.
Ini adalah hasil dari tes Hepatitis C (Jumlah virus dan genotype):
Jenis Genotype Virus |
Hasil Positif dan Jumlah Total Virus |
Pada tahun 2015 saya mulai mendengar ada generasi obat baru yang jauh lebih efektif dan pemakaiannya pun efisien (Sofosbufir+Ribavirin). Bentuk nya kapsul dan diminum selama 6bln, dengan harga kalau tidak salah sekitar Rp. 45,000,000,- (Empat Puluh Lima Juta Rupiah). Dan karena organisasi saya bergerak dalam isu advokasi obat murah, jadi kita ber-4 talangan dana untuk beli obat. Oh senang sekali ada yang bisa membantu biaya untuk beli obat ini.
Singkat kata kami mengirimkan orang ke India untuk membelikan obat untuk 4 pasien yang seluruhnya adalah dari organisasi kami, dan ketika di penjemput obat tiba di pintu bandara mulai deg-deg an dada ini, gimana kalo dia sampe ketangkap, karena obat yang kita beli adalah ilegal, karena belum diregistrasi oleh Indonesia (BPOM). Dan ternyata bisa lolos duoooong… 🙂
Obat Sovosbufir dan Ribavirin dari India
Tags |