Yap apabila kita mencoba mengkategorikan NAPZA menjadi 3 bagian berdasarkan pada side effect-nya, akan menjadi seperti ini.
1. Stimulan (perangsang)
– Meningkatkan aktivitas susunan syaraf pusat
– Meningkatkan detak jantung, tekanan darah, dan pernafasan
– Menekan selera makan dan menjaga pemakainya terbangun
Contoh: Sabu, Kopi, Ekstasi, Rokok, Kokain
2. Depresan (penenang)
– Memperlambat aktivitas susunan syaraf pusat
– Penurunan detak jantung dan pernafasan
– Membebaskan dari kegelisahan
– Contoh: Alkohol, Putaw, Analgesik, Pil Koplo
3. Halusinogen
– Mengakibatkan gangguan penglihatan
– Mengubah suasana hati dan pikiran
– Contoh: Ganja, Jamur, LSD
Diantara 3 kategori tersebut efek dan cara, serta tempat pemakaian akan berbeda. Tergantung pada pengguna tersebut yang ingin menyesuaikan zat yang dipakainya dan efek yang ingin dirasakannya.
Dalam beberapa hal banyak juga zat dan efek tersebut tidak sesuai dengan kategori tersebut. Hal ini disebabkan oleh “TOLERANSI”. Ya.. toleransi! Bahwa setiap orang memiliki toleransi yang berbeda terhadap suatu zat. Bisa saja seseorang ketika memakai sabu yang notabene adalah stimulan yang merangsang otak, tetapi efeknya malah dia tertidur 🙂
Kasus ini berdasarkan pengalaman saya loo..