Hatara Sugito, Manajer Program Yayasan Bali Plus, tak sependapat dengan Wahyu, Noldy, maupun Ike. Menurut Hatara, Bali Plus sudah melakukan pemberdayaan secara berjenjang terhadap ODHA. “Kami memulai dari masalah kesehatan. Misalnya terapi dan tanggungjawab mereka sebagai ODHA. Kalau mereka sudah tahu maka mereka bisa memilih sendiri,” katanya.
Setelah persoalan kesehatan teratasi, maka selanjutnya ODHA diberikan pemberdayaan di bidang ekonomi. “Kami menjembatani ODHA agar bisa mandiri secara ekonomi,” katanya.
Hatara memberikan contoh bagaimana Bali Plus menjembatani Warcan +, KDS di kalangan waria, untuk belajar bekerja di salon. “Itu cara kami untuk memberdayakan mereka dari sisi kemampuan kerja,” katanya. Selain Warcan Plus, Bali Plus juga menjadi organisasi payung bagi delapan KDS lain di Bali.
Sumber: Anton Muhajir | http://rumahtulisan.com
Benar boss,.. kadang orang bertingkah nggak adil seperti itu,..
mbok ya dirapiin tuh tulisannya. agak berantakan soale. 🙂
btw, kok pake platform blogspot sih. jd agak ribet pas mau komen. 🙂
tulisan ini ada baiknya di-post di aids ina & napza indo, biar diskusi di sana jadi dinamis… (patri)
horeeeeeeeeeeeeeeee saya nomor empattttttttttttt hohohoho 😀 😛
waaaw setuju tucukhhhhh… kujungan pertamaniii, salam kenal bos…
nice post bang…setuju
setubuh, jadi objek penderita itu memang ga menyenangkan cmiiw
Tak kirain kata KDS tadi tuh inisial namaku. eh,ndak tahunya singkatan dari Kelompok Dukungan Sebaya tho,hi,..hi..malu gw..
kunjungan pertama, salam kenal 🙂
Nie mah obyek mencari nafkah di atas penderitaan…
Bukankah ini sudah menjadi rahasia umum di dunia HIV dan praktek ini memang di langengkan untuk keberlangsungan program. dan 'mungkin' ada pendapat bagi orang yang mempunyai orientasi tertentu ini sebagai hal yang halal 🙁
"Malah" yang coba saya sikapi adalah data estimasi -Orang Dengan HIV- kenapa selalu fantastis datanya, secara sempit saya mempunyai pandangan bahwa hal tersebut mengindikasikan bahwa daerah tersebut perlu dana penanggulangan HIV(besar), nah ini juga perlu di cermati…
apakah ini di pergunakan untuk menarik investor (donor) atau menarik respon kepedulian para pemimpin (dengan menakut2i data di daerahnya)
Karena rumus data estimasi variabelnya yang njlimet (ribet) berdampak pada data nasional;regional;lokal tidak sama…
Apakah ini di permainkan untuk kepentingan tertentu, mari kita sikapi!!
setubuh, jadi objek penderita itu memang ga menyenangkan cmiiw
nice post bang…setuju