Beberapa bulan ke belakang ini tetiba saja banyak teman-teman yang mengontak saya dan memberitahu bahwa dirinya terkena penyakit Bipolar. Dari beberapa forum/group kesehatan yang kebetulan saya menjadi salah satu adminnya, banyak juga member-member yang mendiagnosa dirinya terkena Bipolar. Sebegitu populernya kah Bipolar itu sampai saya melihat nya ini menjadi sebuah tren ”untuk menjadi pasien Bipolar’‘.
Apakah begitu mudah seseorang untuk mendiagnosa penyakit ini? Atau kurang referensi dan literasi yang baik akan Mental Health? Atau kebanyakan googling lalu membaca sebuah tulisan dan langsung mendiagnosa diri bahwa dirinya sama seperti yang ditulisan itu “Saya Bipolar“.
Jadi Sebenarnya Bipolar itu Penyakit Apa sih sebenarnya?
Kebetulan tepat di hari ini tanggal 30 Maret diperingati sebagai Hari Bipolar Sedunia. Jadi saya mau membahas Bipolar itu penyakit apa sih?
Bipolar merupakan gangguan jiwa yang ditandai dengan perubahan mood yang ekstrem. Indikasi kelainan jiwa ini terbagi menjadi beberapa episode;
Perubahan mood ekstrem yang dialami oleh pasien bipolar dapat mengganggu pola tidur, rutinitas, serta kehidupan sosialnya sehari-hari. Secara universal, bipolar adalah kendala mental yang tidak dapat disembuhkan. Tetapi gejalanya bisa dikendalikan dengan obat- obatan serta psikoterapi, sehingga mutu hidup dan kualitas pasien dapat lebih baik.
Biasanya Gejala bipolar datang dengan pergantian emosi yang ekstrem, semacam:
Tiap fase emosi ini bisa berlangsung dalam hitungan minggu ataupun bulan. WOW banget kan 🙁
Indikasi bipolar yang utama adalah pada perubahaan suasana hati ( mood) yang cepat. Dimulai dari bahagia yang kelewatan ke kesedihan yang sangat mendalam, ataupun kebalikannya. Perasaan bahagia yang berlebihan disebut episode mania. Sedangkan episode tekanan mental dinamakan episode depresi.
Berikut penjelasannya:
Episode mania
Episode ini adalah antara mania serta hipomania. Keduanya mempunyai indikasi yang mirip, tetapi episode mania lebih berat dibanding hipomania. Mania menimbulkan kendala pada kegiatan sehari-hari serta kegiatan sosial.
Ciri serta indikasi bipolar fase mania serta hipomania meliputi:
Episode depresi
Ini seperti episode kebalikan dari Episode Mania, yaitu:
Pemicu bipolar belum dapat dipastikan hingga saat ini. Tetapi para ahli dan profesional memperkirakan terdapat beberapa aspek yang bisa mempengaruhi kemunculan penyakit Bipolar.
Beberapa aspek tersebut adalah meliputi: